K A P A N

Kapan Seseorang sebaiknya melakukan pijat ?

Jawabannya harus dilihat dulu dari tujuan pijat itu sendiri :

1. Pijat Penyembuhan ; pijat ini tidak memandang waktu kapan harus dikerjakan, artinya kapan saja bisa tergantung dari pasien itu sendiri. Terutama untuk penderita akibat dari kecelakaan, yang membutuhkan pertolongan darurat misalnya terkilir atau kesleo, patah tulang, dan sejenisnya juga untuk penyembuhan penyakit dalam tidak ada batasan waktu untuk melaksanakan pemijatan, kecuali ada larangan atau saran dari dokter yang sedang menangani kasus penyakitnya ..
   
2. Pijat Kebugaran ; pijat ini pada umumnya untuk menghilangkan rasa kecapean atau keletihan akibat dari aktifitas yang cukup menyita waktu atau tenaga, sehingga tujuan pijat ini  setelah dipijat badan akan merasa bugar kembali atau sehat kembali, semangat kembali,  Untuk mencapai tujuan itu maka lebih baik waktu pemiijatan dilakukan pada sore hari sapai dengan malam hari, walau terkadang ada orang yang memang pekerjaannya malam hari, sehingga orang tersebut dapat dipijat siang hari menjelang tidurnya artinya  pijat kebugaran dilaksanakan sebagai sarana penghantar tidur.
3. Pijat Relaksasi ; pijat jenis ini biasanya bagi sesorang ingin merasa relaks, santai, lepas dari gangguan pikiran yang membuat dirinya sibuk berpikir sehingga membutuhkan tempat yang nyaman dan waktu yang cukup panjang. Kapan pemijatan ini dilakukan yaitu pada saat siang hari yang seharusnya sibuk tetapi karena untuk kepentingan kesehatan mentalnya maka siang hari yang pada ummnya sebagai jam kerja digunakan untuk pijat. 

Dari keterangan diatas  secara khusus pemijatan memang kurang baik jika dilaksanakan setelah makan, minimal atau waktu tercepat adalah dua puluh menit setelah makan dan setelah pijat lebih baik tidak melakukan penyiraman air terhadap tubuhnya atau tidak mandi. selang waktunya setelah pemijatan adalah dua puluh menit juga .

Ada akibat yang akan dirasa oleh pasien apabila aturan tersebut dilanggar, misalnya setelah makan pasien memaksa minta dipijat karena alasan waktu yang memang mendesak maka akibat dari pemijatan tersebut bisa terjadi muntah oleh karena efek pijat itu., juga setelah pijat jika seseorang melanggarnya untuk tidak mandi sebelum duapuluh menit dikhawatirkan akan mengalami gangguan pada pembuluh darah dan pembuluh kelenjar, terutama  pembuluh kelenjar getah bening bagian kulit, dan pembuluh pembuluh  keringat .

CARA MEMIJAT YANG BENAR

Berbicara mengenai bagaimana cara memijat yang benar?

Lebih baik kita ikuti : TEHNIK MEMIJAT

1. Alat - alat untuk memijat
2. Tujuan Pijat
3. Letak titik titik akupuntur
4. Aturan untuk Pemijat

Sebagai pengetahuan awal bahwa pijat adalah pengendoran otot otot agar sirkulasi darah dan getah bening atau sering disebut kelenjar limfe di dalam tubuh kita menjadi lancar, begitu juga untuk kelenjar kelenjar lain, misalnya kelenjar hormon insulin, kelenjar adrenal, kelenjar pituitari, kelenjar endokrin, kelenjar prostat, kelenjar thyroid, dan kelenjar di leher.

Pengendoran otot yang dimaksud adalah dengan cara pijat refleksi atau sering dengan sebutan akupreseur 

M E N G A P A

Adalah pertanyaan klasik mengapa orang mau melakukan pijat atau dipijat.
Sebenarnya bukan jawaban yang paling utama di cari, dalam konteks ini alasan mengapa orang mau susah payah mencari pemijat? tetapi lebih mengarah kepada mengapa pijat itu ternyata pentig dalam kehidupan kita.
Ada alasan kesehatan baik kesehatan jasmani maupun kesehatan rokhani juga alasan karena kebiasaan untuk mencari teman melalui seorang pemijat . Mengapa karena bagi seorang pemijat yang berpengalaman biasanya disukai orang karena mampu menyimpan rahasia seseorang dari apa apa yang diceritakannya.
Sehigga bagi anda yang ingin menekuni di bidang perpijatan selain menguasai bidangnya yaitu bidang tata letak titik titik akupuntur yang desertai penguasaan pengetahuan tentang anatomi tubuh nanusia dan pengetahuan tentang berbagai penyakit  dalam melaksanakan pemijatan atas permintaan dari pasien, juga mampu menjadi seorang penerima informasi yang tidak mudah bocor kepada pihak lain